Jayapura-Ratusan truk bermuatan dan supir terjebak di tengah hutan belantara Papua selama 4 bulan karena kondisi jalan Trans Papua jalur Jayapura–Wamena yang mengalami kerusakan parah.
Menurut keterangan seorang rekanan sopir, Fatma Simbiak, sejak November 2022 para sopir bersama kendaraan mereka telah terjebak akibat kondisi jalan yang rusak dan hingga saat ini mereka belum keluar dari lokasi.
“Sudah 600 sopir truk yang terjebak di sana. Mereka terjebak sejak bulan November 2022 lalu hingga bulan Februari 2023 ini. Jadi mereka para sopir itu sudah 4 bulan terjebak di tengah hutan di Jalan Trans Jayapura-Wamena,” ujarnya Fatma pada Kamis minggu lalu (16/02/2023).
Jalan dari Kota Jayapura menuju Kabupaten Keerom sudah diaspal. Sementara itu, kata Fatma, ratusan truk yang bermuatan dan tujuan Jayapura-Wamena itu terjebak di antara Kampung Benawa dan Kampung Wilarek.
“Kalau dari Jayapura ke Kabupaten Keerom sampai di Kampung Benawa itu jalannya sudah teraspal semua. Nanti setelah lepas dari Kampung Benawa, ke arah wilayah Kampung Wilarek, di situlah para sopir terjebak. Karena jalan di Kampung Wilarek masih tanah kosong berwarna merah, dan berlumpur. Di sinilah para sopir truk mereka terjebak,” terang Fatma.
Fatma menuturkan, para sopir serta keluarga mereka berharap supaya ada perhatian dari para pihak untuk berupaya membantu dan menyelamatkan para sopir yang terjebak, sebab sudah berbulan-bulan mereka terjebak sehingga stok makanan mulai menipis dan kondisi fisik dan kesehatan dari para sopir yang kian hari mulai menurun.
“Sudah berbulan-bulan mereka terjebak di sana, ada yang sakit, ada yang kehabisan bahan makanan. Dan mereka punya istri anak juga di kota ini, sudah tidak ada uang, bahkan ada istri yang melahirkan tanpa suami,” tutur Fatma.
Sekedar diketahui, sepanjang Jalan Trans Jayapura–Wamena hingga ke lokasi kubangan lumpur di Kampung Wilarek, banyak perusahaan atau kontraktor yang mengerjakan jalan di daerah itu. Namun, entah mengapa jalan di wilayah Kampung Wilarek tak dikerjakan.
Menurut warga lokal sekitar dan beberapa para sopir yang terjebak, permasalahan jalan Trans Papua yang menyebabkan ratusan truk terjebak itu merupakan bukti bahwa apa yang dikatakan pemerintah pusat mengenai jalan trans Papua tidak lah benar.
"Itu cuma kebohongan-kebohongan yang dimainkan oleh media dan pendengung atau buzzer pemerintah, karena realitanya pembangunan jalan trans papua tidak pernah selesai dan jalur Jayapura–Keerom merupakan salah satu di antara fakta-fakta yang lain," tegas Toni Meho selaku masyarakat asli dari Kabupaten Keerom. Ed
1 Komentar
Bagaimana jalan mau di kerjakan
BalasHapusSementara para peker di bantai... Bgm... Ayoo