Jayapura | Gubernur Papua Lukas Enembe berhalangan menghadari pemeriksaan KPK yang dijadwalkan di Mako Brimob Kotaraja, Kota Jayapura, Senin, (12/09/22).
Juru Bicara Gubernur Papua Rifai Darus dihadapan massa aksi mengatakan Gubernur Papua berhalangan hadir karena sakit.
"Kita tahu Gubernur Papua sampai saat ini kondisinya belum pulih betul, kaki beliau bengkak sehingga sulit jalan, dan pita suaranya juga terganggu," kata Rifai.
"Kami sejak semalam mendampingi beliau di kediaman, dan memang kondisinya tidak dimungkinkan untuk memenuhi panggilan KPK hari ini," lanjutnya.
Menitip pesan kepada masyarakat, lanjut Rifai, Lukas Enembe berpesan kepada masyarakat untuk diketahui bahwa ia tidak pernah menerima uang suap dari pengusaha semenjak menjabat Bupati hingga Gubenur Papua dua periode.
"Gubernur Papua juga telah menitip pesan untuk disampaikan kepada Masyarakat Papua bahwa selama menjadi pejabat negara baik Bupati, dan Gubernur Papua 10 tahun, tidak pernah menerima satu persen pun uang dari pengusaha. Begitupun sebagai Gebernur Papua, selalu menggunakan APBD sesuai dengan peruntukannya," lanjut Rifai dihadapan massa Save Lukas Enembe yang berkumpil di depan Mako Brimob Kotaraja, Kota Jayapura Papua.
Untuk diketahui, Gubernur Papua dipanggil penyidik KPK untuk diperiksa terkait dugaan menerima gratifikasi sebesar Rp1 miliar dari pengusaha.
KPK juga diminta untuk tidak asal main periksa Gubernur Papua hanya berdasarkan pengakuan pihak yang kemungkinan sudah diperiksa lebih dulu, karena menurutnya sudah sering seorang pengusaha diperas dengan mengatasnamakan Gubernur Papua tapi kenyataanya Gubenur Papua tidak pernah memerintahkan seperti itu.
"Saya pernah diajak untuk meminta uang dari penguasaha dengan jual nama beliau (Lukas Enembe), tapi saya menolak karena itu sama saja buat nama baik gubernur menjadi rusak di kalangan pengusaha," kata salah seorang aksi massa yang tergabung dalam aksi Save Gubernur Papua dan yang tidak mau namanya dimuat dalam pemberitaan ini. | ED
0 Komentar