Timika | Beredar luas profil para pelaku pencurian dengan kekerasan, pembunuhan, dan mutilasi terhadap empat warga sipil Orang Asli Papua di Timika, Kabupaten Mimika, pasca kesembilan pelaku tersebut ditetapkan sebagai tersangka oleh kepolisian Polda Papua.
Profil yang beredar, lengkap dengan identitas diri para pelaku dan satu orang di antaranya adalah warga sipil Orang Asli Papua atau OAP.
Pihak Polri maupun TNI AD yang tengah mengusut kasus ini belum membantah profil yang beredar luas di kalangan masyarakat.
Baca juga:
4 Anggota TNI AD jadi Tersangka Pembunuhan dan Mutilasi 4 Orang Papua di Timika
Enggan Penjarakan warga soal Sewa Pesawat, NasDem Mimika: Bukan Tujuan Kami
4 Anggota TNI AD jadi Tersangka Pembunuhan dan Mutilasi 4 Orang Papua di Timika
Enggan Penjarakan warga soal Sewa Pesawat, NasDem Mimika: Bukan Tujuan Kami
Berikut adalah profil dari kesembilan tersangka:
1) Helmanto Fransiskus Dakhi, pangkat Mayor (asal Nias)
2) Dominggus Kainama, pangkat Kapten (asal Ambon)
3) Pargo Rumbouw, pangkat Praka (asal Ambon)
4) Rahmad Amin Sesse, pangkat Pratu (asal Kendari)
5) Robertus Putra Clinsman, pangkat Pratu (asal Kupang)
6) Rizky Oktav Muliawan, pangkat Pratu (asal Ambon)
7) Zainal alias (warga sipil, asal Jawa Tengah)
8) Dul Umam (warga sipil, asal Madura)
9) Roy Marthen Howai (warga sipil, asal Papua)
2) Dominggus Kainama, pangkat Kapten (asal Ambon)
3) Pargo Rumbouw, pangkat Praka (asal Ambon)
4) Rahmad Amin Sesse, pangkat Pratu (asal Kendari)
5) Robertus Putra Clinsman, pangkat Pratu (asal Kupang)
6) Rizky Oktav Muliawan, pangkat Pratu (asal Ambon)
7) Zainal alias (warga sipil, asal Jawa Tengah)
8) Dul Umam (warga sipil, asal Madura)
9) Roy Marthen Howai (warga sipil, asal Papua)
Untuk selengkapnya lihat gambar di atas
Untuk diketahui, pelaku yang masih DPO dalam kasus ini adalah Roy Marthen Howai. Ia merupakan warga sipil Orang Asli Papua, yang jika ditelusuri jejaknya, ia merupakan karyawan swasta yang bekerja sebagai Security dalam lingkungan PT Freeport Indonesia. | Eduard
8 Komentar
Jahat jahat benar , sudah tidak ada Kasih dan buah2 Roh.
BalasHapusWa wa wa pencurian...???
BalasHapusBalas.....balas dan balas
BalasHapusNanti sendirinya yg mati, nangeeeessss#
HapusHukum mati saja mereka juga.
BalasHapusPemerintah apa maksud dan tujuan itu sebenarnya. Sayang sekali 1 hal yang mematikan karir anak anak Papua itu dengan cara ini, mereka mau berdiri buat tanah ini tapi apalah daya
BalasHapusPMP : PAPUA MAKAN PAPUA HEBAT JUGA PELAKU INI.
BalasHapusTidak masuk akal negara Indonesia apa beda nya orang papua di larang seperti itu., Negara Indonesia sangat aneh ja 🇨🇺✊🌹
BalasHapus