Timika | Beredar satu video pernyataan singkat mengenai penetapan ibu kota provinsi Papua Tengah yang masih dalam perdebatan di kalangan masyarakat Kabupaten Mimika, meskipun DPR RI dalam rapat paripurna telah menetapakan Kabupaten Nabire sebagai Ibu Kota Provinsi Papua Tengah.
Video tersebut mendapat beragam tanggapan dari masyarakat, mulai dari tanggapan positif hingga tanggapan negatif, karena diduga konten video tersebut mengandung unsur 'hoax' atau pernyataan yang berbanding terbalik dengan fakta yang sebenarnya.
"Setelah kami lakukan verifikasi peryataan seperti dalam video tersebut, kami simpulkan kalau pernyataan itu tidak benar alias hoax." Kata Aser Gobai saat dihubungi melalui sambungan telepon seluler.
Aser melanjutkan dengan meminta agar warga kabupaten Mimika tidak terprovokasi atas pernyataan yang termuat dalam video dimaksud, karena hal itu akan mengganggu konsentrasi para pihak yang sementara memperjuangkan Ibu Kota Provinsi Papua Tengah.
"Warga Timika jangan terpancing dengan pernyataan orang yang tidak bertanggungjawab seperti itu. Apalagi banyak pihak yang sementara berusaha agar ibu kota Papua Tengah (Provinsi Papua Tengah) bisa dipindahkan ke Timika, kalau warga terpancing justru akan mengganggu konsentrasi perjuangan yang sementara dilakukan dengan berbagai cara yang terhormat." Lanjut sekaligus penutup dari Aser Gobai.
Untuk diketahui, sampai saat ini belum ada kepastian apakah Pemerintah dan DPR RI akan menyetujui permintaan Ibu Kota Provinsi Papua Tengah harus dipindahkan ke KotaTimika, Kabupaten Mimika.
Permintaan pemindahan ibu kota itu lansung datang dari masyarakat asli Mimika dan yang didukung oleh berbagai kelompok dan organisasi masyarakat sipil, karena Pemerintah dan DPR RI tidak memperhatikan kajian akademis yang menerangkan bahwa Daerah Administrasi Kabupaten Mimika sebagai daerah yang layak untuk ditetapkan sebagai Ibu kota Provinsi Papua Tengah. | Niko
0 Komentar